Aku ingin berteriak, tapi mereka menjejali mulutku dengan sumpah serapahnya
Aku ingin berlari jauh, namun mereka mengikatku dengan tali transparannya
Aku ingin menulis lepas, tapi mereka mengikat tanganku dengan duri
Mereka pikir aku buruk sekali
Mereka bilang aku monster
Mereka hanya tidak mengenalku
Mereka hanya termakan hasutan para penyihir
Aku hanyalah sebuah besi yang penuh tempaan
Bukan menjadikannya sebuah pedang yang tajam
Namun mereka membuatku melelh karena panasnya api
Aku hanyalah sebuah batu yang diasah terus menerus
Alih alih menjadi berlian, aku terkikis
Mereka bilang aku banyak maunya
Aku hanya punya satu kemauan, bahagia
Bahagia itu sederhana sekali
tapi untuk mendapatkannya, aku harus melalui proses yang panjang
Belum lagi jika itu menyakitkan
Atau, aku mati diperjalanan
Aku ingin ke hutan lalu belok ke pantai seperti kata pujangga cinta
Aku ingin keluar dari kesenyapan ini
Aku ingin mereka mendengar kata hatiku
Meski aku harus membelah dada dan membiarkan hati merah ini bicara
Aku lelah dengan para penyihir
Aku lelah berlari
Aku ingin berhenti pada sebuah rumah yang nyaman
Wednesday, April 23, 2014
No Mention
Artikel Terkait
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
EmoticonEmoticon