Beberapa hari yang lalu, ada sebuah percakapan lewat dunia maya antara saya dan salah seorang teman saya mengenai "telihat dan tidak terlihat".
Bukan masalah hantu2 seram ya, tetapi saya sebut ini adalah tentang penghargaan diri, atau lebih tepatnya eksistensi diri.
Banyak sekali teman2 yang masih merasa bahwa dirinya adalah "nothing", "nobody", bahkan "invisible".
Saya ambil kata invisible, sangat menarik sekali. Invisible atau tidak terlihat itu terasa seperti hantu ya, antara ada dan tiada.
Kalau Invisible nya seperti Mr. Invisible di Fantastic 4, wow itu keren sekali. Atau Invisible yang seperti pada penggambaran lagu dari Clay Aiken pada Lagu Ini . Hmm....termasuk keren juga. Tapi kalau invisible yang kamu rasakan itu seperti hantu.....mmm....pikir2 dulu, benarkah kamu ingin itu terjadi?? Tentu tidak kan??
Bukan berarti lantas saya ga pernah merasa invisible. Hmm..bisa dibilang, waktu jaman jahiliyah dulu, -before my birthday on this year- tepatnya, saya sering banget merasa invisible, nobody, nothing, ngezonk, useless banget. Itu bener lho. Tapi, perlahan saya mulai tepis pikiran seperti itu, yah meski kadang kalau sedang dalam zona merah, ga munafik juga kadang emosi saya kembali membawa pikiran seperti itu.
Jadi memang, intinya akr dari perasaan tersebut adalah pikiran. Kita kurang mensyukuri apa yang sudah Allah berikan pada kita. Tubuh yang sempurna, dengan organ2 yang berfungsi dengan sempun, wajah yang ganteng dan cantik, akal yang sehat, panca indera yang sangat berfungsi dengan baik. Bisa diraba kan kita? Bisa terlihat jelas kan kita? Tentu saja!!
Lantas kenapa masih berpikir bahwa kita INVISIBLE?
Pikiranmu!
Kamu kurang mensyukuri nikmat Allah. Kamu memandang ke atas, ke tempat dimana banyak manusia2 yang kamu rasa jauh dari kamu, jauh jauh lebih baik, lebih cantik, lebih ganteng, lebih kaya, lebih pintar lebih bla bla bla bla blah!!
Cukup!! henitikan sekarnag juga pikiran itu! Kamu akan gila sendiri
Pandanglah ke bawah. Lihat mereka yang tak punya indera sempurna, lihat mereka yang berjuang keras untuk menghidupi dirinya sendiri. Lihat mereka yang punya semangat tinggi. Kamu wajib bersyukur dengan keadaan kamu yang jauh jauh jauh lebih baik dari mereka.
Jangan kamu pikir orang2 yang ada di atas kamu itu ga punya masalah.
Every people have their own problems.
Jadi janganiri, jangan merasa invisible.
Pikiran invisible datang karena kurang bersyukur. Kamu merasa kurang dihargai oleh mereka yang ada diatas kamu.
Tapi kamu lupa, orang2 di bawah kamu akan selalu menghargaimu, selalu, setiap waktu.
Jadi, pilihan itu ada di pikiranmu. Berpikir untuk terus merasa tidak dihargai, dan selalu depresi atau berpikir untuk mensyukuri apa yang kamu punya maka orang2 akan menghargaimu.
Your choise
Saya teringat kata2 dari salah satu teman baik saya, namanya Karintus,
" Seburuk2nya hasil IPmu di kuliah, dunia itu akan selalu membutuhkanmu"
Yes!! That's right. Kehidupan ini butuh kamu. Setiap orang mempunyai andil dalam kehidupan ini. Sekecil apapun peranmu di dunia, dunia akan tetap membutuhkanmu.
Jadi jangan minder, jangan takut, jangan terus merasa invisible.
Ubah pikiranmu, rasakan sensasi sebuah ke-visible-an versimu.
Hargai dirimu sendiri
Hargai orang lain
Maka dunia ini akan selalu melihatmu
Jangan lupa, buat Allah juga melihatmu dengan mempercantik akhlakmu ;)
Saturday, July 20, 2013
Coretan Pagi Ini : To be Visible or Invisible, the Decision is in Your Head
Artikel Terkait
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments
terkadang manusia itu lupa dengan nasihat atau beberapa petuah sakti yang (dulu sekali) sebenarnya sudah ia punyai, sudah ia yakini, dan sudah ia benarkan didalam hatinya...
karna apa?
ada beberapa masa/ waktu yang mana manusia itu (cenderung) kalah dengan egonya,
atau pikiran negatifnya yg terlalu besar sehingga ia lupa beberapa petuah nasihat
yang dulu pernah ia benarkan dalam hatinya seyakin"nya...
maka itu, perlunya kita utk saling menasihati.
saling mengingatkan ketika lupa
saling menyemangati dalam suasana apapun itu.
baik (dalam) senang agar tidak terbang, atau ketika susah agar tidak tumbang
terimakasih mbak Ai... :) GBU
Manusia lupa itu wajar, zhar. Makanya, adanya teman2 untuk saling mengingatkan itu penting. Masalah hidup itu sebenarnya ya cuma itu2 aja, nasehatnya juga bakalan itu2 aja. kalo nggak "sabar ya" mungkin "ya udah serahkan saja sama yang diatas" hehehehee
EmoticonEmoticon